Kris Dol-Yanti Bukan Lagi Kris Doll-Yanti
Curipandang.com, ngomongin lifestyle and entertainment
Belakangan
ini Kris Dayanti seperti sengaja mencari gara-gara. Setelah
perceraiannya dengan Anang Hermansyah, ia menjalin hubungan dengan Raul
Lemos, lelaki beristri asal Timor Leste. Bukan hanya itu, tanpa segan
Yanti pamer kemesraan di depan kamera infotainment yang membunuh
sekaligus menghidupkannya.
Istri
Lemos tampak lemas. Masyarakat beramai-ramai mengecamnya. Grup
facebook "Say no to Kris Dayanti" menjaring anggota secara pesat. Anang
dan kedua anaknya menuai lebih banyak simpati.
Pada
sebuah kesempatan, Yanti meminta maaf pada publik. Pakaiannya sahaja
meski wajahnya bersalut make-up tebal. "Ini bisa jadi introspeksi buat
saya," ujarnya dengan intonasi tanpa beban. Ketika menyimak alumnus
Gadis Sampul itu, saya menemukan sesuatu yang sudah lama sekali tidak
saya lihat pada sosok Yanti: seorang manusia.
Selama
bertahun-tahun ini menonton Kris Dayanti membuat saya merasa lelah.
Kulit yang dipelihara operasi, bahasa tubuh yang tidak natural, dan
kostum-kostum yang membuatnya harus siap menjadi display
bahkan di depan rumahnya sendiri. Ia memasuki dunia hiburan dengan penuh
penghayatan sementara dunia hiburan menggerogotinya dengan penuh
kelaparan. Bagi Kris "Doll"-yanti, drama dan realitas jadi kehilangan
batas.
Hingga
pada suatu ketika, Yanti "dol" seperti kran bocor. Dunia hiburan tak
bisa lagi membonekakannya. Naluri manusianya mendesak keluar dengan
liar, mendobrak norma, ketakutan, serta kesadarannya memelihara citra.
Konsekuensi apapun tak lagi bisa mencegahnya. Ia menjadi makanan empuk
infotainment, meskipun saat menyaksikannya di televisi, saya tahu
esensinya tak lagi bisa dimakan. Lepas dari segara huru-hara yang telah
ditimbulkannya, ada satu bagian dalam diri saya yang menyambut lahir
kembalinya manusia Kris Dayanti.
"Masa
dia mau pindah ke Dili, Dea," kata mama saya yang asyik menonton
infotainment sambil makan kacang. "Ancur, deh, karirnya. Dia nggak
mikir, apa? Dia kan Diva. Di Dili paling dia bisa jadi penyanyi
kecamatan. Kalau begini Anang semakin menang deh," cerocos mama saya.
Menang? Atas apa? Bergantung kompetisinya.
Kamera infotainment masih beredar mengejar ceritanya; membunuh sekaligus menghidupkan Kris Dayanti.
tulisan ini bisa dilihat juga di sini
Komentar
Posting Komentar