Buku

 Judul : Salamatahari
Ilustrasi : Norvan Pecandupagi
Jumlah halaman: 59 halaman
Penerbit : Minor Books (2005)
 

 
"Ini buku tak penting. Tapi bukankah banyak hal yang kita kira 'penting', sebenarnya tak sungguh penting ? Betapa kerap kita terkecoh ihwal apa yang sesungguhnya penting. Buku ini ganjil, seperti membukakan mata hati terhadap kesatuan asasi dalam hal kecil sehari-hari : suatu insting ruhani purba, yang selalu tergoda melihat segala sesuatu sebagai suci dan bernyawa. Sesuatu yang telah lama kita lupa. Kelupaan yang sebenarnya telah melahirkan banyak luka dan bencana."
 
-Profesor Bambang Sugiharto, guru besar filsafat-
=================================================
Judul : Salamatahari #2
Penulis : Sundea
Ilustrasi : Errithethird
Layout : Kontemplacity Studio (2009)
Jumlah halaman : 52 halaman


Ingin memberi hadiah kepada orang terkasihmu ? 

Salamatahari #2 adalah kumpulan 27 cerita mini. Merupakan bagian-bagian kecil dari keseharian yang dibingkai agar cukup portable untuk dihadiahkan; oleh Dea kepada kalian; oleh kalian kepada orang-orang terkasih; oleh diri kita untuk diri kita sendiri.

Dikemas dengan pita dan awan yang dapat berfungsi sebagai kartu ucapan.

Salamatahari # 2 cocok dihadiahkan untuk alasan apa saja.






==========================================================
 
 
Judul : Dunia Adin
Penulis : Sundea 
Ilustrasi : Triyadi Guntur 
Penyunting : Andi Romdhani
Jumlah halaman : 264 halaman
Penerbit: Read! Mizan (2007)
 


"Andai orang dewasa mempunyai cara berpikir seperti Adin, semua problem kehidupan serasa tak seribet yang kita kira. Lugu, tapi jenius"
 
 -Dhea Ananda, penyanyi dan pemeran- 
 
 
Adin adalah gadis kecil yang berusia enam tahun. Dia suka menggambar dunia di dinding kamarnya. Dunia Adin warna-warni dan kaya cerita. Di sana dia dan Coki, sahabatnya, pernah menyelamatkan seekor ikan yang hampir dimasak. Pernah juga bertemu penyihir yang ternyata bidadari. Adin juga pernah bermain dengan Dombiru, seekor domba berwarna biru. Pernah pula mewarnai melati jepang dengan spidol ungu.

Seorang teman tertarik pada dunia Adin. Dia pun mencatatkan keseharian Adin untuk kita semua. Setelah terlibat dalam keseharian Adin, mungkin kamu pun akan menemukan dirimu di sana. Lalu tanpa kamu sadari, dunia Adin tahu-tahu sudah menjadi duniamu juga.
 
Novel "Dunia Adin" sudah tidak terbit secara fisik, tetapi diunggah kembali di platform Karyakarsa. Silakan dikunjungi di sini.  
 

 ==============================================================

Ilustrasi sampul dan isi: Lala Bohang
Penerbit Serambi, April 2012
xvi + 200 halaman, 13 x 20,5 cm
ISBN: 978-979-024-502-0
Harga: Rp 48.000
.
Penulis: Valiant Budi Yogi, Jia Effendie, M. Aan Mansyur, Lala Bohang, Putra Perdana, Sundea, Faizal Reza, Utami Diah K., Mudin Em, Maradilla Syachridar, Theoresia Rumthe, Arnellis, Feby Indirani, dan Rita Achdris
 
 

Sebagai penghormatan terhadap Seno Gumira Ajidarma, Perkara Mengirim Senja mewujud dalam rangkaian lima belas cerita karya empat belas pengarang dengan berbagai latar belakang dan gaya penulisan. Cerita-cerita ini merupakan penafsirulangan karya SGA yang dikarang oleh generasi penulis yang lebih segar.
 
Antologi ini memantik kreasi baru tanpa kehilangan napas awalnya seperti yang tersurat dalam senja yang memerangkap dua perempuan yang tanpa sengaja terjebak cinta bercabang, perselingkuhan seorang “istri setia” yang “dipasung” suaminya, suami tak setia yang diselingkuhi istrinya, hubungan perempuan-lelaki yang rumit tapi lucu, dusta cinta yang perlahan tersingkap kedoknya, patah hati yang unyu, serta pertanyaan-pertanyaan galau tentang hakikat cinta dan percintaan.

================================================
ISBN : 9797805638
Rilis : 2012
Halaman : 312
Penerbit : Gagas Media
Bahasa : Indonesia                                                                                                                              

Ini adalah kisah tentang matahari pagi dan harapan.

Cerita ini bermula ketika langit masih gulita. Ketika dingin dan suara menjadi runcing menusuk kulit dan telinga. Ketika yang kita miliki hanya janji cahaya dan keteguhan untuk memercayainya. Saat itu kita menanam hidup pada sebuah kata sederhana: harapan.

***


Dian Syarief, perempuan tangguh ini didiagnosis menderita lupus sejak 1997. Ia telah menjalani berbagai rangkaian operasi akibat penyakit lupus yang menyerangnya. Namun, itu tak membuatnya gentar. Di tahun 2004 Dian membentuk Yayasan Syamsi Dhuha yang bergerak untuk membantu sahabat Odapus (orang dengan penyakit lupus). Keaktifan dirinya di dunia sosial dan kesehatan membuat ia terpilih salah satu tokoh inspiratif yang dianugerahi Danamon Award 2010. Dan di tahun 2012 ini Yayasan Syamsi Dhuha diapresiasi Sasakawa Health Prize oleh badan internasional WHO.

Memoar ini ditulis bersama oleh Dian Syarief dan Sundea.

================================================

 Judul: Menuju(h)
 Jumlah Halamanan: 260 hlm
 Ukuran: 13 x 20 cm
 Harga: Rp49.000
 ISBN: 979-780-591-3
 
Penerbit: Gagas Media (2012)
 
Penulis: Aan Syafrani, Iru Irawan, Mahir Pradana, Maradilla Syachridar, Sundea,     Theoresia Rumthe, & Valiant Budi


 

Ia mengiringimu, menyetia dalam diam.
Kadang, kau menantinya, menunggu kedatangannya. Tak jarang, kau memaki, mengutuk kepergiannya.

Namun, ia masih mengiringimu, menyetia dalam diam.
Begitulah cinta seperti seharusnya. Seperti hari-hari yang menampung keluh kesah, membangun keabadian, mencipta sejarah dalam kenangan.

Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jumat, Sabtu, Minggu.

Ia menyetia. Menyertamu dalam luka, juga bahagia.

Menuju(h) adalah kolaborasi tujuh penulis muda, berbagi cerita tentang hari-hari yang menyetia

===============================================

Judul: Melampaui Mimpi
Tebal: 340 hlm
Penerbit: GagasMedia (2014)
ISBN: 979-780-751-7
Harga: Rp65.000,-
Penulis: Ginan Koesmayadi dan Sundea

 
“Ginan,” kata Ayah, yang kemudian terdiam.
“Kenapa, Ayah?” tanya saya ketika Ayah tak kunjung melanjutkan kalimatnya.
“Kamu tahu Magic Johnson?”
Saya mengangguk, tak mengerti ke arah mana Ayah akan menyambung pertanyaan itu.
“Sekarang kamu sama seperti dia. Kamu terinfeksi HIV.”

Lahir sebagai anak laki-laki satu-satunya di keluarga Koesmayadi, membuat Ginan merasa terbeban secara mental. Ayah Ginan yang seorang dokter menitipkan banyak harapan di bahu Ginan. Perjalanan Ginan penuh dengan jatuh dan bangun. Di satu sisi, Ginan sangat ingin membanggakan sang ayah. Tapi di sisi lain, Ginan merasa lebih banyak mengecewakan.

Love-hate relationship Ginan dengan sang ayah, menjadi pangkal berbagai tingkah laku Ginan sejak kecil sampai remaja. Mulai dari rutin kencing di tembok belakang rumah, sampai menjadi pecandu narkoba tingkat tinggi. Ada satu titik ketika Ginan merasa tak akan pernah bisa "pulang", tak akan pernah bisa membebaskan diri dari narkoba, tak akan pernah bisa membanggakan sang ayah, dan tak akan mempunyai harapan apa-apa lagi di hidupnya.

Tapi terinfeksi HIV justru jadi titik balik buat Ginan. Sejak saat itu pelan-pelan Ginan membangun hidupnya sendiri, memulihkan hubungannya dengan sang ayah, hingga akhirnya belajar ikhlas dan bijaksana menerima segala hal yang dihadiahkan hidup untuk Ginan.


Berdasarkan kisah nyata. Memoar yang menceritakan pengalaman hidup Ginan Koesmayadi, pendiri Rumah Cemara.

======================================

Judul: Salamatahari 3
Penerbit: Bookslife.co (2018)

"Rumah tangga itu seperti main-main aja. Kita bisa tambah pinter sedikit-sedikit karena main dengan apa aja setiap hari."
.
Ada cerita tentang bunglon yang namanya Kermit Ikano, persahabatan Dea sama robot pel bernama Inem, ikan mas koki imajiner yang loncat-loncat di atas galon Aqua, pencerahan akibat masak telor balado, dan sepenggal cerita dari pernikahan Nia Janiar dan Anto.


++++

Salamatahari kali ini terbit sama Bookslife, penerbitan digital yang sedang dirintis pasangan suami-istri Tata dan Ardi. Dea bangga ambil bagian di perjalanan Bookslife karena Bookslife dibangun dengan tujuan baik; mengatasi kendala-kendala terbit secara cetak dan tetep melihara kesehatan ekosistem perbukuan.
.
Silakan unduh aplikasi Bookslife untuk membaca terbitan-terbitannya.

================================================================= 

Judul: D4ur (Salamatahari 4)
Diterbitkan di platform Karya Karsa (2021)
Dapat diunduh gratis

Catatan-catatan kecil Salamatahari kali ini sepaket dengan lirik “Daur” yang ditulis untuk paduan suara dan orkestra virtual Be-a-Part Bandung Philharmonic. Teks-teks tersebut lahir dari rahim kontempelasi yang sama.

"D4ur" adalah Salamatahari ke-4. Catatan-catatan kali merupakan rangkuman kisah masa pandemi. Lahir dari sekitar kebun di rumah, serangga, tumbuhan, dan hewan-hewan kecil yang datang untuk menyampaikan pesan-pesannya.

Di bawah lisensi creative common dan melalui platform Karya Karsa, Dea memutuskan membagi versi daring Salamatahari #4 secara gratis. 

Untuk mengunduh, silakan mampir ke sini 

============================================================

Judul : Langit Magenta
Ukuran : 272 hal (21 x 14,8cm)
ISBN: 978-623-8010-19-6
Harga: Rp 92.000,00
Ilustrasi sampul: Prabu Perdana
Penerbit: Langgam Pustaka (2022)
Website: langgampustaka.com
Email: langgampustaka@gmail.com
 

Di usia 15, Magenta merasa terkekang oleh "tali pusat tak kasat mata" yang mengikatnya dengan sang mama. Namun, tidak mudah mengurai simpul karena terlalu banyak hal yang tak Magenta pahami. Perjalanan menelusuri ruang dan waktu membantu Magenta memahami ikatan yang terjalin, bagaimana tali pusat tak kasat mata itu terulur, dan bagaimana Magenta harus mengukur.

Bisa jadi ini adalah kisah mengenai kita dan keluarga, mengenai jejak-jejak galur di tubuh kita yang menjadikan diri kita hari ini, mengenai peristiwa-peristiwa silam yang perlu kita pahami agar dapat berjalan tegak ke depan.  

#langitmagentanovel dapat dipesan di sini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Behind Those Eyes

Zoomsical Bianglala

Desa Timun Musim Pertama