Biarpun Saya Pergi Jauh
-Bogor, SMA Smart Ekselensia, 5 Mei 2010-
“Walaupun banyak negri kujalani
Yang masyhur permai dikata orang …”
Yang masyhur permai dikata orang …”
-Tanah Airku, Ibu Sud-
Berangkat
dari keinginan untuk berbagi pengalaman dengan teman-teman setanah air
yang ingin bersekolah ke luar negeri, Wahyudiningrat, Adept Widiarsa,
Rizki Pandu Permana, dan Nisa Riyadi menulis Negeri van Oranje.
“Kepikir aja formatnya novel,” kata Wahyudiningrat yang sepakat dengan
rekannya Adept Widiarsa ; bosan dengan format buku teks. “Di novel ini
tips dan trik ada, yang realistis ada, yang kocak-kocak juga ada,”
sambung Wahyudiningrat.
Hari itu, dua dari antara penulis novel best seller
ini bertandang ke Sekolah Menengah Akselerasi Smart Ekselensia.
Dimoderatori Lisa Boy dari World Book Day Goes to School, Adept Widiarsa
dan Wahyudiningrat yang pernah berkuliah di negeri Belanda bersanding
dengan Ustadz Yasyfi yang menyelesaikan S1-nya di Kairo.
Kontrasnya
budaya barat dan timur membuat diskusi berlangsung menarik. “Belanda
adalah negara yang pertama kali melegalkan euthanasia. Di sana
pernikahan sesama jenis pun sah,” ungkap Wahyudiningrat. Sementara di
Kairo, seseorang bisa dihukum mati hanya karena tak sengaja menyenggol
bagian tubuh perempuan. Ironis sekali, bukan ?
Meskipun begitu, untuk belajar
di luar negeri, ada kesamaan yang paling mendasar. “Ingat di mana bumi
dipijak, di situ langit dijunjung. Banyak hal yang perlu dipelajari agar
tidak terjadi benturan budaya,” pesan Adept Widiarsa. Lalu bagaimana
cara beradaptasi dengan budaya yang dihadapi ? Kamu tentu dapat
menemukan jawabannya dalam novel bersampul merah-kuning yang ditulis
oleh empat anak bangsa ini.
Saya percaya alam raya kerap melakukan konspirasi. Bukan kebetulan belaka jika sampul Negeri van Oranje
memiliki nuansa warna yang sama dengan desain dasar World Book Day
Indonesia tahun ini. “Membaca” memiliki makna yang lebih luas ketimbang
sekedar menekuni huruf-huruf. Mengenali dan beradaptasi dengan budaya
pun adalah membaca dalam konteks yang berbeda.
Setelah mengantar pesan ke Parung, Bogor, kami pulang. Hari sudah senja. Dalam perjalanan, sebuah container melesat maju dari sisi mobil tim World Book Day Goes to School.
… langit lalu kepergok berwarna merah dan kuning juga.
Komentar
Posting Komentar