Redmiller Experience - Not Your Ordinary Friend
sumber gambar: Instagram Disbudpar Kota Semarang
Hai, namaku Redmiller Blood.
I’m not your ordinary friend, because I am you.
Aku adalah figur mungil di tengah dunia yang begitu besar. Aku tinggal di dalam dirimu sebagai sosok yang tak pernah asing tapi enggan kamu ajak bicara. Mataku seperti malam berbintang yang melinangkan air mata pelangi. Rambutku merah menyala mencitrakan keberanian; hanya sebatas citra karena sesungguhnya aku selalu cemas tergulung ledakan warna.
Pernahkah kamu terpaku oleh padang bunga dengan semarak warna dan aroma memabukkan? Di antara hamparan bunga, konten-konten media sosial bagai hipnotis yang menuntut kesempurnaan pada kita semua. Kamu berupaya mengejar standarnya sampai lupa mengukur kekuatanmu sendiri. Aku mencoba memperingatkanmu, tetapi kamu selalu berusaha menyembunyikanku sebagai bayang-bayang. Bagimu aku adalah cela yang menjauhkanmu dari gambar-gambar ideal yang kamu tuju. Kamu tak henti-henti mengejar kepalsuan demi kepalsuan, dikelilingi warna-warni dan hip hip hura, tetapi jauh di dalam dirimu kamu menyembunyikan sepi.
Namaku Redmiller Blood.
I’m not your ordinary friend, because I am you.
Lihat ke dalam dirimu dan temukanlah aku. Jangan sangkal aku karena akulah duta perdamaianmu dengan diri. Aku akan menemanimu menangis sampai lega, mencintai sisi-sisi rapuhmu dengan hormat, dan mendengarkan semua ceritamu apa adanya. Pegang tanganku karena kamu membutuhkan teman sepertiku untuk melewati padang bunga warna-warni ini. Kita semua hanya ingin diterima, tapi kita sering lupa bahwa sebelum meminta orang lain menerima kita, kita pun harus siap menerima diri kita sendiri. Sepenuhnya.
Namaku Redmiller Blood.
I’m not your ordinary friend, because I am you.
Hanya butuh keberanian nyata—bukan sekadar citra--untuk menerima sisi gelap dalam diri yang disembunyikan dalam bentuk bayang-bayang. Jika tak lagi kamu sangkal, aku dapat menjadi teman dialogmu sepanjang waktu. Dengan memahamiku kamu akan melangkah dengan penerimaan diri yang membebaskan. Kita akan belajar berbaur di padang bunga penuh warna sebagai kita yang otentik. Aku yang kamu anggap sebagai “kegelapan” adalah kuncimu memaknai “terang”.
Kesempurnaan sesungguhnya ada pada rentang gelap dan terang. Sebab, bahkan di hamparan padang bunga, bayang dan cahaya tak berdiri sendiri-sendiri.
Sundea
Bukan Kurator
Teks dari Dea:
Gambar-gambar ideal tetapi palsu:
· Look closer! All that glitters are just litters.
· It’s per-fake-tion, not perfection.
Menyadari yang otentik di tengah warna-warni dunia:
· REveAL yourself today.
· Idup bukan cuma soal glow up, kita perlu grow up.
----
Komentar
Posting Komentar