MUTIARA TERUNTAI- 30 Tahun Belajar Menjadi Pasangan

 Pengantar

 Ada perjalanan panjang sebelum mutiara menemukan kilaunya. Ia berangkat dari benda asing yang masuk ke perut tiram dan diselubungi oleh lapisan yang dihasilkan mantel kerang. Lapisan tersebut menuntun sang benda asing kepada identitas barunya: mutiara. Sangkala mengubah “asing” menjadi “bagian”.

Mungkin banyak pasangan mengawali cerita sebagai sepasang orang asing. Perjalanan dimulai ketika keduanya saling membuka diri, saling menerima, saling menyelimuti, hingga menjadi bagian tak terpisah bagi satu sama lain, seperti mutiara bagi tiram.

Mutiara pun kerap melambangkan kebijaksanaan yang terkumpul dari pengalaman. Maka, tidak aneh jika perjalanan tiga puluh tahun berpasangan menghasilkan hikmah laksana mutiara: Indah, kuat, berkilau, dan berharga.

Pernikahan yang mencapai tahun ke-30 disebut “Pernikahan Mutiara”.

“Belajar menjadi pasangan” adalah butir-butir mutiara yang teruntai dalam catatan bestari tiga dasawarsa. 

 

     


Pada suatu hari Rabu di bulan Desember, Ibu Dian Syarief nge-whats app Dea.

"De, mau cantikin tulisan aku, nggak?"
"Cantikin gimana, Bu?"

Bebearapa taun lalu, Dea pernah ngedampingin Bu Dian nulis memoarnya. Bu Dian ini penyandang lupus, low vision, dan pendiri Yayasan Syamsi Dhuha. Fisiknya terbatas, tapi energinya kayak kelinci E**r**z*r. Selalu ada yang dia kerjain dan maunya serba cepet. Termasuk ngerjain buku kecil "Mutiara Teruntai" ini.

"Dea masih ada deadline untuk Kamis. Ini buat kapan emang, Bu?"
"Secepetnya aja. Maunya Senen jadi dan harus ada waktu juga buat yang nge-layout..."
"Lah, Bu, ini udah Rabu. Kenapa baru bilang sekarang?"
"Aku idenya juga mendadak..."
JRENG

Sebagai #lunarvirgo #taurusmidheaven (yang kepanjangan kalo Dea jelasin si sini), Dea shock disuruh kerja cepet gitu. Tapi karena sayang sama Bu Dian, kumau usahain. Ceritanya Bu Dian mau bikin buku kecil utk ngerayain 30 taun pernikahannya. Setelah ngobrol-ngobrol, Dea ngusulin pake konsep "mutiara". Soalnya 30 taun pernikahan disebut "Pernikahan Mutiara".

"Perfect!" Bu Dian senang.
"Maafin kalau hasilnya nanti nggak maksimal ya, Bu, abis mendadak banget sih..."
"Nggak harus gimana-gimana, kok, Dear, aku nggak nuntut macem-macem..."
"Biasanya aku sendiri, Bu, yang punya tuntutan ke diri aku hehehe..."

Dalam tempo sesingkat-singkatnya, tersusunlah tulisan-tulisan Bu Dian dan Pak Eko, suaminya, dengan konsep "Mutiara Teruntai". Dea nulisin pengantar untuk ngejait semuanya.

Sesudah buku kecilnya jadi, dalam tempo sesingkat-singkatnya lagi, Bu Dian ngerancang peluncurannya dipandu Mbak Shahnaz Haque. Beberapa hari kemudian tau-tau Bu Dian ngirim foto buku kecil ini udah ada di tangan Bang Andy Noya dari Kick Andy Show. Kerjanya kilat, tapi nggak main-main.

Dea berdoa semoga pasangan #firesigns ini dipelihara dalam kesehatan.
Selamat pernikahan mutiara, ya, Bu Dian-Pak Eko.
Love you both :)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Behind Those Eyes

Zoomsical Bianglala

Desa Timun Musim Pertama