Nirmana
Lagu ini adalah percobaan kedua bikin "Musrik" alias "musik dan lirik". Kali itu sebagai hadiah untuk temen kami yang lain lagi; pasangan pelukis. Mereka ketemu di Bali dan sama-sama belajar dari suhu Chusin Setiadikara.
Perjalanan cinta kedua temen Dea ini lumayan panjang dan berliku. Dea seneng akhirnya mereka bisa sampai ke pernikahan dan bahagia.
Judul lagunya "Nirmana". Dea kutip pengertian nirmana dari serupa.id, ya...
Nirmana adalah tata unsur-unsur rupa seperti garis, bentuk, warna dan tekstur menjadi satu kesatuan yang tampak indah atau memberikan dampak yang diharapkan. Kata “nirmana” berasal dari dua kata yaitu, “nir” yang berarti tanpa atau tidak, dan “mana” yang berarti bentuk, arti, atau makna. Jadi, nirmana adalah sesuatu yang awalnya tidak memiliki bentuk atau makna dan dapat diolah menjadi karya rupa melalui pengolahan unsur-unsur rupa berdasarkan asas atau prinsipnya.
Berikut adalah lirik lagu dan rekamannya. Masih edisi suara Dea agak ngak-ngik-ngak-ngik karena belum sadar kalau pada dasarnya suara Dea rendah banget kalau nyanyi.
Sebagai informasi, kalau ngomong suara Dea ternyata lebih tinggi daripada suara natural Dea, jadi ngomongnya agak high pitch. Dea pun jarang eksplor suara bawah Dea karena nggak tau. Baru ketauan setelah dites pakai piano sama Ikanpaus. Sebenernya Dea nyamannya nyanyi serendah January Christi gitu. Tapi dari dulu Dea dikasih bagian sopran atau mezzo sopran mulu kalau nyanyi.
Kata
Ikanpaus, mungkin karena secara psikologis suara tinggi lebih terkesan
bright dan ringan, jadi tanpa sadar begitulah Dea ngebawain diri, sesuai karakter. Bisa gitu, ya...
Beklah. Ini, ya...
Nirmana
Verse 1
Mengatasnamakan realita, dunia bicara tentang permata
Menentukan apa yang nyata, mencurigai buaian cinta
Sulit percaya hati bermata
Reff
Angan-angan hidupkan yang maya
Gurat garis menjelma cerita
Waktu berderak dengan setia
Menutur segala peristiwa
Karya tak tercipta serta merta
Kepada proses seniman percaya
Lika-liku yang menguji kita
Buat kau dan aku saling menjaga
Verse 2
Dirimu yang sungguh kunanti, denganmu ada damai tak bertepi
Luas tak terbatas mimpi-mimpi, tulus tanpa catatan kaki
Yakinkanku tak pernah pergi
Bridge
Kau dan aku adalah kanvas
Yang saling menarikan kuas
Lukiskan takdir, berbagi napas
Back to reff
music: Fauzie Wiriadisastra
Lyrics: Sundea
Komentar
Posting Komentar