Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2017

Saya Besar di Kampung Melayu, Bolehkah Saya Bercerita?

Gambar
    Dimuat di Voxpop.id, 29 Mei 2017   ======================================================   Ketika bom meledak di Kampung Melayu, saya tidak memberi respon apapun di media sosial. Saya hanya menggali ingatan dan membuat catatan-catatan sendiri.   Kampung Melayu adalah tempat pertama yang mengajarkan makna toleransi kepada saya. Saya tumbuh di kawasan Kampung Melayu Kecil, menghabiskan masa anak-anak hingga jelang remaja. Daerah tempat tinggal saya dihuni oleh mayoritas warga keturunan Arab-Betawi. Mereka muslim yang taat. Sebagian sudah haji. Tetapi, sebagai keluarga Nasrani yang minoritas, kami tak pernah merasa tersisih, apalagi terancam.   Kami hidup rukun bertetangga dan baik-baik saja. Toleransi adalah bagian keseharian yang dapat kami hirup seringan udara. Ia tampak tidak sophisticated, namun memelihara kehidupan kami semua. Seperti layaknya anak-anak, saya bermain dengan teman-teman sebaya di sekitar rumah. Kami bermusuhan, menangis, tapi se

Melompat-lompat di Antara Mimpi Budi

Gambar
  "Ini Mimpi Budi" adalah kumpulan cerpen yang ditulis oleh peserta program 30 Hari Bercerita. Dea, yang juga ikut memeriahkan program ini, menulis pengantarnya.  Tentang 30 Hari Bercerita bisa dilihat di sini       Dua ribu enam belas saya awali dengan mengikuti program 30 Hari Bercerita. Lewat kegiatan daring ini saya mendapat banyak teman baru, menyimak aneka cerita dari beragam sudut pandang dan latar belakang, serta “dipaksa” untuk menangkap setidaknya satu scene dalam sehari untuk dibagi sepanjang Januari.