Saya Besar di Kampung Melayu, Bolehkah Saya Bercerita?
Dimuat di Voxpop.id, 29 Mei 2017 ====================================================== Ketika bom meledak di Kampung Melayu, saya tidak memberi respon apapun di media sosial. Saya hanya menggali ingatan dan membuat catatan-catatan sendiri. Kampung Melayu adalah tempat pertama yang mengajarkan makna toleransi kepada saya. Saya tumbuh di kawasan Kampung Melayu Kecil, menghabiskan masa anak-anak hingga jelang remaja. Daerah tempat tinggal saya dihuni oleh mayoritas warga keturunan Arab-Betawi. Mereka muslim yang taat. Sebagian sudah haji. Tetapi, sebagai keluarga Nasrani yang minoritas, kami tak pernah merasa tersisih, apalagi terancam. Kami hidup rukun bertetangga dan baik-baik saja. Toleransi adalah bagian keseharian yang dapat kami hirup seringan udara. Ia tampak tidak sophisticated, namun memelihara kehidupan kami semua. Seperti layaknya anak-anak, saya bermain dengan teman-teman sebaya di sekitar rumah. Kami bermusuhan, menangis, tapi se