Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2015

Sebuah Cerita Fixie - Th!ngs Fiction Issue

Gambar
  Cerita pendek ini dimuat di Th!ngs Fiction Issue You say black I say white You say bark I say bite* Kapas si sepeda fixie baru saja pulang bermain. Sesaat setelah terparkir, ia melongok melalui jendela yang membatasi garasi dan ruang keluarga. Dengan riang Kapas menyapa sahabatnya, Jelaga si sepeda statis. “Kring-kring-kring… HALO!”   “Halo, Kapas, selamat sore. Dari mana saja kamu hari ini?” Jelaga membalas sapaan Kapas.   “Pertama-tama, tadi aku balapan dengan sepeda-sepeda lain di kompleks ini. Aku menang, lho.”   “Wah, hebat.”   “Sesudah itu, aku main ke lapangan. Aku kenalan dengan kucing gendut yang lucu. Tapi kucing itu ternyata lebih suka bermalas-malasan daripada lari-lari.” “Mungkin karena dia kucing, bukan sepeda seperti kamu.” “Kamu juga sepeda. Tapi kamu juga enggak suka lari-lari. Kenapa?” Jelaga tidak menjawab pertanyaan Kapas. Seba

Internet Seleraku

Gambar
Zodiak Gembira yang merupakan kolaborasi Sundea dengan ilustrator Rukmunal Hakim. Sepanjang tahun 2015 ini, mengisi rubrik constellation di Th!ngs Magazine . Kalau kamu sering kelaperan malem-malem terus jalan-jalan cari jajanan, kemungkinan besar kamu kenal internet yang satu ini: Ind***e – telor – kornet. Di Th!ngs yang berkaitan sama internet kali ini,  ceritanya Zombi bakal ngebahas peran kamu di paket hidangan internet. Agak beda, sih, sama pembahasan internet di majalah ini. Tapi … yang penting senang. Kan Zombi datang semua senang. Hiya nggak?   Aries (21 Maret – 20 April) Peran: bumbu Aries yang eksis dan spicy pas banget berperan sebagai bumbu. Sesuai karakternya yang pelopor, bumbu adalah dasar dari seluruh citarasa. Dia bahkan udah punya citarasa yang kuat sebelum internet-nya dimasak, lho. Nggak percaya? Coba deh gado bumbu Ind***e.    Taurus (21 April – 20 Mei) Peran: kornet Coba liat lambang di kaleng-kaleng kornet. Agak mirip kan sama s

Elegi Padang Gurun

Gambar
Pada suatu hari di taun 2015, Ikanpaus dan Laurentius Symphony Orchestra diajak bikin konser Paskah. Tapi pihak gereja nggak mau ngangkat kisah mati dan bangkitnya Yesus karena dianggep udah terlalu sering dibahas. Setelah digodok-godok bersama, akhirnya kami sepakat bikin konser dengan tema perjalanan Musa menuju tanah perjanjian yang dianggep pararel sama perjalanan Kristus menuju janji kemengangan dan keselamatan Allah. Menuju konser ini, Ikanpaus dan Dea jadi baca lagi perjanjian lama. Hampir setiap malem kami diskusi. Ada banyak pandangan, bahkan komentar kritis, yang muncul di kepala kami. Namun, kami justru jadi punya cara baru untuk mengenali iman kami masing-masing. Di konser Paskah ini, Dea nulis narasi di antara setiap lagu. Lagu yang dibawain di konser sebagian lagu lama yang udah ada, sebagian ditulis beberapa komponis antara lain Ikanpaus . Untuk komposisi yang ini Dea bikin lirik untuk komposisi Ikanpaus. Lagunya bisa didengar di sini .  Elegi Pad